Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mendikbud Akan Wajibkan Siswa Membaca 15 Menit Sebelum Pelajaran Dimulai

Jember - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan akan mewajibkan sekolah memberi waktu kepada siswa untuk membaca, 15 menit sebelum pelajaran dimulai. Ini dilakukan untuk membiasakan siswa gemar membaca.

"Membaca itu harus dilakukan sebagai sesuatu yang rutin. Karena itu, mulai tahun ajaran baru ini, mengharuskan setiap pagi, sebelum pelajaran dimulai, anak – anak harus membaca, 15 menit," kata Anies Baswedan kepada wartawan usai membuka pencanangan "Jember Membaca untuk Gerakan Indonesia Membaca" di Gedung Serbaguna, Kecamatan Kaliwates, Jember, Sabtu (19/12/2015).

Anies menyerahkan materi bacaan kepada siswa. "Bacanya apa saja selama itu bersifat mendidik. Bisa pinjam di perpustakaan, bisa bawa bacaan dari rumah," ujarnya.

Anies menegaskan, ketika anak sudah terbiasa membaca, maka aktivitas itu akan menjadi sebuah kebiasaan. Dengan begitu  kebiasaan nantinya menjadi sebuah kebudayaan. "Jadi kebudayaan membaca itu dibangunnya lewat pembiasaan," imbuh dia.

Salah satu strategi membiasakan anak membaca adalah membiarkan mereka untuk memilih bacaan yang disukai. "Apa yang dibaca, biarkan anak-anak kita yang memilih. Banyak gambarnya boleh, banyak kata-katanya dan tidak ada gambarnya pun boleh. Izinkan mereka membaca yang mereka sukai. Itu strategi yang wajib kita lakukan," terang Anies.

Selain itu, anak-anak sambung Anies juga harus diberi banyak pilihan buku bacaan. "Program untuk buku-buku perpustakaan akan kita dorong terus, dan perpustakaan juga akan diperbaharui," imbuh dia.

Anies juga mengingatkan orang tua agar ikut berperan aktif agar anak-anak menjadi gemar membaca. "Kalau ada waktu, ajak anak-anak ke toko buku atau taman bacaan. Biasakan mereka untuk selalu akrab dengan buku dan bacaan-bacaan yang mereka minati. Sekali lagi tentunya harus bacaan yang mendidik," imbaunya.

Posting Komentar untuk "Mendikbud Akan Wajibkan Siswa Membaca 15 Menit Sebelum Pelajaran Dimulai"